Metode Riset
Tema : Strategi
operator seluler untuk keunggulan bersaing
Judul 1 : ANALISIS POSISI PERSAINGAN OPERATOR TELEPON
SELULER BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN
DI KOTA MALANG
PENGARANG
: AGUNG YUNARINTo
Latar
belakang
Operator telepon seluler merupakan produk jasa yang memberikan
layanan dan fasilitas bagi pengguna ponsel untuk dapat berkomunikasi.
Adapun fasilitas yang diberikan tidak hanya penghubung komunikasi yang hanya
difokuskan penyediaan pulsa untuk percakapan saja. Sesuai perkembangan
teknologi dewasa ini fasilitas dari operator ponsel dapat berupa SMS, layanan
jasa perbankan, ekses internet dan lain sebagainya. Seiring dengan kemajuan
teknologi komunikasi, telepon seluler (ponsel) sudah tidak dinilai sebagai barang
yang eksklusif. (Thomson, 1999) Ini artinya konsumen memakai ponsel tidak hanya
untuk memenuhi gaya hidup atau mengejar prestise, namun sebagai alat komunikasi
yang benar-benar dianggap penting dan dibutuhkan. Dengan jumlah penduduk lebih
dari 200 juta, Indonesia merupakan pasar potensial yang akan menjadi salah satu
pasar terbesar di Asia Tenggara serta memiliki prospek bisnis masa depan yang
cukup menggembirakan. Dengan demikian persaingan tidak hanya terjadi antar
perusahaan ponsel tetapi juga antar operator ponsel.
Dengan bermunculannya
operator-operator telepon seluler yang baru mengindikasikan bahwa operator
telepon seluler menghadapi persaingan yang berarti. Sehingga konsekuensi yang
harus dihadapi adalah bagaimana memenangkan persaingan dan berupaya
meningkatkan jumlah pelanggan. Cara untuk melihat posisi persaingan adalah
dengan mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Persepsi konsumen
memegang peranan penting dalam konsep positioning karena manusia menafsirkan suatu
produk atau merek melalui persepsi yaitu hubungan asosiatif yang
disimpan melalui proses sensasi Persepsi konsumen akan menentukan bagaimana
posisi masing-masing operator telepon diantara pesaing-pesaingnya sehingga akan
dapat diketahui apakah persepsi konsumen sudah sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan ataukah justru sebaliknya.
Tujuan
1. Menganalisis
posisi operator telepon seluler sistem prabayar berdasarkan persepsi
konsumen.
2. Menganalisis
pengaruh posisi operator telepon seluler sistem prabayar terhadap jumlah
pelanggan.
Metodologi
Populasi dan
Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
pelanggan operator ponsel yang ada dikota Malang. Populasi dipilih dengan menggunakan
metode nonprobability sampling dan teknik pengambilan sampel digunakan
actidental sampling.
1. Nonprobability sampling adalah pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian. (Sugiyono,
2000). Pada penelitian ini pelanggan operator ponsel yang dijadikan
responden adalah yang menggunakan sistem prabayar. Sedangkan untuk teknik
pengambilan sampel digunakan actidental sampling.
2. Accidental sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.
Purwadi (2000). Pada penelitian ini responden yang diambil disesuaikan dengan
kriteria yang diperlukan yaitu pelanggan operator ponsel prabayar merek Merek
I, Merek II Merek III, Merek IV dan Merek V di kota Malang.
Sumber Data
1. Data primer
pada penelitian ini diperoleh dari
lapangan dengan memberi kuesioner disamping wawancara dengan responden.
Kuesioner tersebut antara lain berupa profil responden serta data tentang
persepsi dan preferensi konsumen terhadap operator ponsel prabayar serta
atribut yang mempengaruhi konsumen dalam berlangganan.
2. Data
sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder
diperoleh dari gerai atau outlet yang menyediakan
kartu ponsel atau operator ponsel, majalah serta
brosur-brosur untuk mendapat data yang relevan dengan
penelitian ini.
Kesimpulan
Komunikasi sangatlah
penting, bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari dalam kehidupan kita.
Peran penting konsumen menentukan posisi opeator seluler tersebut.
Judul 2 : ANALISIS KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN OPERATOR SELULER DI KOTA KEDIRI
Pengarang : Haflan, Yulius.
Latar
belakang
Persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan
setiap perusahaan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin jika masih ingin
mempertahankan eksistensinya dalam persaingan antar perusahaan sejenis lainnya.
Dalam industri jasa, kualitas pelayanan kepada pelanggan adalah faktor
terpenting, dimana pelanggan semakin bersifat kritis dalam memilih perusahaan
jasa yang akan digunakan.
Untuk
dapat memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, hal utama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Setiap perusahaan harus mampu menyediakan produk sesuai
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Begitu pula dalam bisnis jasa perusahaan
harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan.
Hal ini cukup menarik perhatian publik, mengingat
pelayanan yang dilakukan oleh operator seluler masih belum sepenuhnya optimal.
Informasi mengenai produk dan layanan operator seluler (berbagai operator yang
ada di Indonesia) secara kontinu dapat digunakan sebagai strategi pemasaran dan
perbaikan kualitas layanan / produk yang ditawarkan pada konsumen. Berdasarkan
hal tersebut peneliti ingin mengetahui voice of customer yang
diinginkan terhadap kualitas pelayanan operator seluler secara deskriptif
dengan berbagai layanan dan produk yang ditawarkan operator khususnya
dikotaKediri.
Tujuan
1. Mengeksplorasi
mengenai kualitas pelayanan operator yang efektif dalam mencapai target pelayanan
terbaik.
2.
Memberikan informasi tentang karakteristik pelanggan
operator seluler.
Metodologi
Secara garis besar penelitian ini menggunakan
metode sampling acak sederhana (simple random sampling) berdasarkan
60% soft data pelanggan salah satu operator di Kota Kediri dan 40% soft
data dari Universitas Kadiri sebagai peserta undangan dalam kelompok
diskusi kecil yang merupakan bentuk riset eksploratori untuk
mendapatkan gambaran/identifikasi awal mengenai kualitas pelayanan operator
seluler yang diharapkan konsumen. Dengan peserta diskusi dari berbagai golongan
profesi dan usia seperti mahasiswa, pegawai swasta, dosen, perbankan, guru,
tentor bimbingan belajar, karyawan BUMN, penyiar radio, PNS dan wiraswasta.
Penggunaan kuisioner untuk memudahkan pengambilan sampling dan penghematan dari
sisi waktu dan tenaga yang terlibat. Kuisioner dalam bentuk pertanyaan
terstruktur (fixed response) yang diharapkan dapat memperoleh
deskripsi kualitatif tentang kualitas layanan operator seluler serta
ditambahkan bentuk pertanyaan terbuka (open-ended) untuk mengetahui
keterangan rinci konsumen terhadap suatu produk/layanan. Pengambilan data
dengan metode self-completion dengan kuisioner yang disebarkan saat
diskusi berlangsung. Hasil diskusi diolah dalam bentuk analisa dan kesimpulan
deskriptif kualitatif.
Kesimpulan
Kepuasan pelanggan adalah hal yang paling utama
dalam persaingan bisnis. Dengan demikian perusahan menggunakan metode kuisioner
agar dapat mengetahui seberapa jauh kepuasan pelanggan terhadap peyanan
operator seluler.
Judul 3 : ANALISIS PENGARUH CUSTOMER
SATISFACTION,
SWITCHING COST, DAN TRUST
IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION DI SEMARANG
Pengarang : Abu Bakar
Latar Belakang
Semakin rendahnya pertumbuhan
pasar serta tingginya persaingan
khususnya di sektor
telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk
berusaha mempertahankan pangsa
pasar dengan berfokus pada mempertahankan
pelanggan yang sudah ada (Lee,
Lee, dan Feick, 2001). Jika perusahaan terus
hanya berusaha menarik pelanggan
baru untuk menggantikan pelanggan yang
sudah berpindah, tidak mungkin
perusahaan dapat tumbuh dan meraih pangsa
pasar. Mengembangkan hubungan
jangka panjang, kini memiliki nilai yang lebih
baik serta dianggap sebagai
metode yang lebih efektif untuk pertumbuhan
perusahaan dan peningkatkan
profitabilitas.
Dalam upaya mempertahankan
pelanggan, perusahaan perlu berusaha
untuk menciptakan loyalitas
pelanggan. Namun perusahaan perlu menyadari
bahwa sikap loyal saja tidak
cukup untuk menjamin kelangsungan hidup
perusahaan, karena sikap loyal
tidak banyak mempengaruhi angka penjualan
maupun profit. Perlu adanya
tindakan nyata sebagai bukti bahwa pelanggan
benar-benar loyal terhadap
perusahaan, yaitu adanya customer retention (Buttle,
2004). Oleh karena itu, banyak
perusahaan telah menyimpulkan untuk semakin
mengadaptasi teknik customer
retention guna meningkatkan kinerja perusahaan
(Hennig-Thurau dan Klee, 1997).
Persaingan yang ketat di sektor
telekomunikasi juga terjadi di Indonesia.
Pada tahun 1989, sektor
telekomunikasi masih dimonopoli oleh pemerintah.
Namun sejak tahun 2000
berdasarkan kebijakan pemerintah sendiri yang diatur
sesuai UU No. 36 tahun 1999
tentang Telekomunikasi, pemerintah membuka
lebar bagi munculnya pemain baru
dalam sektor telekomunikasi. Dengan ini
menjadi awal terciptanya
lingkungan kompetitif di sektor ini.
Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang
telah dirumuskan, tujuan penelitian
yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh customer
satisfaction terhadap customer retention.
2. Menganalisis pengaruh switching
cost terhadap customer retention.
3. Menganalisis pengaruh trust
in brand terhadap customer retention.
Metodologi
Metode penelitian ini mencakup
jenis penelitian, bagaimana penentuan sampel
penelitian, jenis dan sumber data
yang digunakan, metode pengumpulan data, dan
terakhir tentang metode analisis
data
Kesimpulan
Di dalam persaingan
telekomunikasi cenderung mementingkan pangsa pasar atau pelanggan yang sudah
ada. Jika pelanggan tetap sudah ada perusahaan perlu strategi yaitu loyalitas
pelanggan. banyak perusahaan telah menyimpulkan untuk semakin mengadaptasi
teknik customer retention guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar