Jumat, 22 November 2013

ETIKA UTILITARIANISME

CONTOH KASUS UTILITARIANISME

     Madison Park Greeting Company milik Jacobsen di Seattle (www.madpark.com) merupakan perusahaan terbesar pembuat kartu ucapan. Kepedulian dan rasa simpati yang kuat yang dimiliki oleh Jacobsen ditujukan kepada masyarakat tempat perusahaan itu berada dan orang/karyawan yang diperkejakannya. Pada usia 30 tahun, Jacobsen memutuskan mengejar minatnya di bidang melukis. Orang yang melihat dan membeli lukisannya memberitahu dia supaya lukisan itu dibuat kartu ucapan yang baik. Setelah mempertimbangkan dan menghayati saran itu, Jacobsen memulai Madison Park Greeting Card Company. Sekarang dia menjual kartu ucapannya di lebih dari 6.000 toko khusus di seluruh Amerika Serikat. Pada saat kasus ini dibuat, Madison Park mempekerjakan 25 orang dan telah menyentuh titik penjualan $ 3 juta. Di satu sisi, Jacobsen telah mampu mengejar impiannya dan di sisi lain dia juga memiliki komitmen yang kuat untuk membantu sesamanya. Keterlibatan sosialnya berawal dari keputusannya menempatkan perusahaannya di daerah kumuh kota Seattle dan telah membantu memberdayakan daerah itu. Selain itu, dia memiliki kepedulian yang kuat dan khusus terhadap karyawannya, dia mempekerjakan para pengungsi Kamboja yang tidak bisa berbahasa Inggris tetapi mampu mengemas kartu ke dalam kotak. Dia juga mempekerjakan karyawan yang cacat pendengaran dan para ibu yang sulit mendapatkan pekerjaan untuk melakukan pekerjaan lainnya di Madison Park. Jacobsen sangat yakin bahwa orang memperhitungkan lebih dari sekedar laba dan walaupun dia memahami bahwa perusahaan harus bekerja baik supaya mampu membantu orang lain, menyeimbangkan antara laba dan orang menjadi penting. Dia berkata, “jika saya harus memilih antara orang dan laba, saya lebih memilih orang.” 
            Tindakan bisnis yang di lakukan oleh Jacobsen tidak terlepas dari tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan/kebijakan yang dilakukan Jacobsen telah memberikan keuntungan sosial (benefit) yang lebih besar.


ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS


1. Kriteria dan Prinsip Utilitarianisme.
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a.Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau       kegunaan tertentu.
b.Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikankerugian sekecil mungkin.
   c.Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.
Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu :
1. Tindakan yang baik dan tepat secara moral
2. Tindakan yang bermanfaat besar
3. Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.
Dari ketiga prinsip di atas dapat dirumuskan sebagai berikut : “bertindaklah sedemikian rupa, sehingga tindakan itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak orang mungkin”.

2. Nilai positif etika ultilitarinisme.
Etika ultilitarinisme tidak memaksakn sesuatu yang asing pada kita. Etika ini justru mensistematisasikan dan memformulasikan secara jelas apa yang menurut penganutnya dilakukan oleh kita sehari–hari. Etika ini sesungguhnya mengambarkan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh orang secara rasional dalam mengambil keputusan dalam hidup, khususnya dalam hal moral dn juga bisnis.
Nilai positif etika ultilitarinisme adalah:
A. Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
B. Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.
Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain.
Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :
A. Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas.
B. Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.

3. Etika ultilitarinisme sebagai proses dan standar penilaian.
Etika ultilitarinisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijakan yang telah dilakukan. Keriteria – keriteria di atas dipakai sebagai penilai untuk mengetahui apakah tindakan atau kebijakan itu baik atau tidk untuk dijalankan. Yang paling pokok adalah tindakan atau kebijakan yng telah terjadi berdasarkan akibat dan konsekuensinya yaitu sejauh mana ia menghasilkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijakasanaan yang sudah terjadi, criteria etika ultilitarinisme dapat juga sekligus berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau program tertentu yng telah dijalankan itu akan direvisi.

4. Analisis keuntungan dan kerugian.
Etika ultilitarinisme sangat cocok dipakai untuk membuat perencanaan dan evaluasi bagi tindakan atau kebijakan yang berkaitan dengan orang banyak. Dipakai secara sadar atau tidaak sadar dalam bidang ekonomi, social, politik yang menyangkut kepentinagan orang banyak.

5. Kelemahan etika ultilitarinisme.
A. Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.

B. Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat

C. Etika ultilitarinisme tidk pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang

D. Variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.

E. Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.

F. Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

6. Jalan keluar.
Para filsuf yang menganut etika ultilitarianisme antara lain menaanggapi kritik tas kelemahan sama dengan kelemahan etika ini dengan membuat perbedaan antara ultilitarianisme aturan dan ultilitarianisme tindakan.
Itu berarti bukanlah suatu tindakan medapatkan manfaat terbesar bagi banyak orang tetapi yang pertama kali ditanyakan adalah apakah tindakan itu sesuai dengan aturan moral yang harus diikuti oleh semua orang. Jadi dalam hal ini suatu tindakan dapat dilakukan jika dapat memenhuni atau sesuai dengan aturan moral yang berlaku lalu dari situ baru kita dapat tentukan apakah tindakan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi sebesar mungkin orang.

Dengan cara ini kita bisa mempertimbangkan secaraa serius semua hak dan kepentingan semua pihak terkait secara sama tanpa memihak, termasuk hak dan kepentingan kita (contohnya perusahaan). Dengan demikiaan pada akhirnya kita bis sampai pada jalan keluar yang dapat dianggap paling maksimal menampung kepentingan semua pihak yang terkait dan memuaskan semua pihak, walaupun bukan yang paling sempurna.
Inti dari etika ultilitarianisme adalah harapan agar kebijaksanaan atau tindakan bisnis apa pun dan dari peusahaan manapun akan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yang berkepentingan, terutama dalam jangka panjang. Tetapi kalau ini tidak memungkinkan, dimana ada pihak yang dikorbankan.


1 komentar:

rini novianti mengatakan...


Terima kasih, artikel yang menarik~ informasinya bermanfaat, please check this web
Kunjungi IT Telkom Jakarta:
Website Kami
Website Kami
thankyou...